Seni dan Mitos dalam Big Bang
Gajah Gallery Singapore menghadirkan Big Bang: A Myth of Origins, pameran yang mengeksplorasi tema penciptaan dan asal-usul melalui karya para seniman kontemporer dari Asia Tenggara dan dunia. Melalui instalasi, lukisan, dan objek seni, pameran ini mengajak pengunjung menyelami perjalanan kompleks dari ketiadaan menuju keberadaan, menampilkan dialog kaya antara mitos kuno dan ekspresi artistik modern.
Gajah Gallery Singapore kembali menghadirkan pameran seni yang menggugah pemikiran berjudul Big Bang: A Myth of Origins, yang dibuka pada 17 Januari 2025. Pameran ini mengajak pengunjung menelusuri beragam perspektif tentang asal-usul, baik dari sudut pandang kosmik maupun personal, melalui karya para seniman kontemporer asal Asia Tenggara dan internasional.
Karya-karya yang dipamerkan berasal dari nama-nama besar seperti Agnes Arellano, Jane Lee, Jitish Kallat, Miguel Aquilizan, hingga Yunizar, menghadirkan ragam medium mulai dari instalasi, lukisan, hingga objek tiga dimensi. Mereka bersama-sama mengangkat tema penciptaan bukan hanya sebagai momen tunggal, melainkan sebuah proses panjang yang penuh dinamika—antara kekacauan dan keteraturan, imajinasi dan disiplin.
Big Bang menyajikan narasi kolase yang menghubungkan mitos penciptaan dengan perjalanan kreatif para seniman. Dalam setiap karya, tampak pergulatan antara keinginan untuk memulai dan keberanian melangkah di tengah ketidakpastian. Misalnya, karya yang menghadirkan ledakan kosmik sebagai simbol awal semesta dipadukan dengan representasi benih kecil yang melambangkan potensi hidup dan pertumbuhan.
Pameran ini juga mengangkat pertanyaan mendalam tentang sumber inspirasi dan motivasi para seniman dalam memulai proses kreatif mereka. Bagaimana mereka menghadapi kegagalan, eksperimen, dan transformasi? Apa peran kebetulan dalam menemukan suara seni yang unik? Semua itu tersirat dalam dialog visual yang kaya dan berlapis.
Melalui Big Bang, Gajah Gallery tidak hanya menampilkan karya seni, tetapi juga membuka ruang refleksi tentang makna penciptaan dan perjalanan menjadi manusia yang selalu berproses. Pameran ini menjadi perayaan semangat kreatif dan mengajak penonton merasakan keajaiban dari awal sebuah karya lahir—sebuah ledakan yang terus menggelora dalam dunia seni dan kehidupan.
Setiap seniman yang terlibat dalam Big Bang menghadirkan pendekatan uniknya sendiri dalam mengeksplorasi tema penciptaan. Agnes Arellano, misalnya, dikenal dengan instalasi yang memadukan unsur alam dan spiritualitas, menciptakan suasana yang penuh misteri dan kontemplasi. Sementara itu, Jane Lee menggunakan teknik abstraksi dan tekstur untuk mengekspresikan ketegangan antara kekacauan dan keteraturan yang melekat dalam proses kreatif.
Tidak hanya itu, pameran ini juga mengajak pengunjung untuk merenungkan keterkaitan antara mitos kuno dan praktik seni modern. Seperti bagaimana ide awal tentang penciptaan alam semesta dalam berbagai budaya masih relevan dan dapat diterjemahkan ulang dalam bentuk karya seni kontemporer yang penuh inovasi dan eksperimen. Ini menunjukkan bahwa cerita asal-usul bukan hanya bagian dari masa lalu, tetapi juga terus hidup dan berkembang dalam setiap langkah kreatif.
Selain menampilkan karya seni, Big Bang menjadi ajang pertemuan ide dan diskusi bagi para pencinta seni dan komunitas kreatif. Melalui pameran ini, Gajah Gallery berharap dapat memperluas pemahaman tentang bagaimana penciptaan tidak pernah berhenti—baik di alam semesta maupun dalam jiwa manusia—serta menginspirasi setiap orang untuk menemukan awal baru dalam perjalanan kreatif mereka sendiri.
Comments
Post a Comment