Melihat Ulang Seni Tertua Dunia Lewat Lensa Erika Richardo
Di kedalaman Gua Leang Tedongnge, tersembunyi sebuah karya yangmengguncang pemahaman dunia tentang sejarah seni rupa: lukisan seekor babi kutil yang diperkirakan berusia lebih dari 45.500 tahun. Erika Richardo, seorang pelukis sekaligus kreator konten, melakukan perjalanan langsung ke situs purbakala tersebut. Namun bukan sekadar dokumentasi petualangan, ekspedisinya menjadi bentuk perenungan terhadap makna seni yang melampaui zaman. Lukisan ini bukan hanya peninggalan arkeologis, melainkan sebuah pernyataan eksistensial.
Di masa ketika belum ada aksara atau sistem komunikasi modern, manusia purba telah
menggunakan gambar sebagai bentuk ekspresi terdalam. Goresan babi kutil berpigmen
merah di dinding batu itu menjadi bukti bahwa sejak awal, manusia telah berusaha mencatat
keberadaannya—dengan bahasa visual yang sederhana tapi menggetarkan. Melalui unggahan digitalnya, Erika menghadirkan kembali narasi kuno itu ke ruang publik modern. Ia menjadikan gua purba sebagai galeri yang bisa diakses siapa saja, di mana saja, dan menyambungkan dua titik waktu yang terentang ribuan tahun jauhnya. Bukan untuk sekadar “viral”, tapi untuk mengajak generasi sekarang menyadari bahwa seni adalah
bagian dari sejarah panjang manusia yang terus berevolusi. Meski dibuat oleh tangan yang hidup jauh sebelum peradaban modern, lukisan itu tetap
memiliki kekuatan untuk menyentuh penonton hari ini. Tidak ada perspektif, tidak ada teknik rumit—hanya intuisi, imajinasi, dan niat untuk meninggalkan jejak. Dan justru dari kesederhanaan itulah muncul makna yang dalam. Bahwa seni bukan sekadar dekorasi, melainkan bagian dari rasa ingin dikenang, ingin terhubung, ingin dipercaya bahwa keberadaan itu nyata. Erika Richardo bukan hanya mengabadikan situs sejarah, tapi juga membuka kembali percakapan tentang seni dan maknanya. Di era digital ini, langkahnya menjadi bukti bahwa seni purba pun bisa berbicara dengan cara baru—dan bahwa setiap seniman, kapan pun
hidupnya, tetap berbagi tujuan yang sama: meninggalkan pesan yang bisa dibaca kembali oleh waktu
Comments
Post a Comment