I Nyoman Nuarta Seniman di Balik Patung Monumental Indonesia

Sumber: olenka.id

I Nyoman Nuarta adalah salah satu pematung terbesar di Indonesia yang dikenal melalui karya-karya monumentalnya. Dari Patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) di Bali hingga desain Istana Garuda di Ibu Kota Nusantara (IKN), setiap karyanya tidak hanya megah secara visual, tetapi juga mengandung nilai sejarah dan filosofi yang mendalam. Lewat dedikasi dan inovasinya, Nuarta telah memberikan kontribusi besar bagi dunia seni rupa Indonesia serta membentuk identitas budaya di ruang publik.

I Nyoman Nuarta dikenal sebagai salah satu pematung terbaik Indonesia yang karya-karyanya telah menjadi simbol kebanggaan nasional. Dari Patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) di Bali hingga desain Istana Garuda di Ibu Kota Nusantara (IKN), setiap karyanya memiliki nilai seni tinggi dan mengandung makna filosofis yang mendalam. Lewat dedikasi dan inovasinya, Nuarta berhasil menorehkan jejak di dunia seni rupa Indonesia.

Perjalanan seni Nuarta dimulai saat ia menempuh pendidikan di Institut Teknologi Bandung (ITB). Selama masa studinya, ia banyak bereksperimen dengan teknik seni yang berbeda dari pakem tradisional. Pada tahun 1976, ia turut menginisiasi Gerakan Seni Rupa Baru, sebuah gerakan yang bertujuan menggabungkan teknik modern dengan nilai-nilai budaya lokal. Inovasi inilah yang kemudian membentuk karakter khas dalam karya-karyanya, yang banyak mengangkat tema sejarah, mitologi, dan nasionalisme.

Salah satu mahakarya Nuarta yang paling dikenal adalah Patung Garuda Wisnu Kencana (GWK). Patung setinggi 121 meter dengan lebar sayap 64 meter ini menggambarkan Dewa Wisnu yang menunggangi burung Garuda. Proyek yang dimulai sejak 1990-an ini sempat mengalami berbagai kendala sebelum akhirnya diresmikan pada tahun 2018. Kini, GWK menjadi salah satu ikon wisata utama di Bali dan mencerminkan semangat persatuan bangsa melalui simbol Garuda.

Selain GWK, Nuarta juga menciptakan berbagai patung monumental lainnya. Patung Jalesveva Jayamahe di Surabaya menjadi lambang kejayaan maritim Indonesia, sementara Patung Arjuna Wijaya di Jakarta mengisahkan kepahlawanan dalam epos Mahabharata. Di Jakarta, ia juga mengabadikan sejarah kemerdekaan lewat Tugu Proklamasi yang menampilkan sosok Soekarno dan Hatta saat membacakan teks proklamasi. Karya-karya ini tidak hanya berfungsi sebagai elemen estetika di ruang publik, tetapi juga sebagai pengingat sejarah dan kebanggaan nasional.

Kini, Nuarta tengah disibukkan dengan proyek besar lainnya, yaitu desain Istana Garuda di IKN. Desain istana ini berbentuk burung Garuda yang sedang mengepakkan sayapnya, melambangkan persatuan dalam keberagaman Indonesia. Selain megah, desain ini juga mengusung konsep bangunan ramah lingkungan dengan pemanfaatan energi terbarukan. Dengan proyek ini, Nuarta tidak hanya menciptakan karya seni monumental, tetapi juga berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur nasional yang berbasis keberlanjutan.

Dengan lebih dari empat dekade berkarya, I Nyoman Nuarta telah menjadi salah satu seniman yang paling berpengaruh di Indonesia. Karya-karyanya bukan sekadar patung, tetapi juga medium untuk menyampaikan pesan tentang sejarah, identitas, dan nilai-nilai kebangsaan. Di tengah perubahan zaman, Nuarta terus membuktikan bahwa seni memiliki kekuatan untuk menginspirasi dan membentuk narasi sejarah. Lewat setiap pahatan dan detail yang ia tinggalkan, ia telah membuka jalan bagi generasi seniman berikutnya untuk terus berinovasi dan memperkaya seni rupa Indonesia.


x

Comments

Popular posts from this blog

Pameran Seni di MRT Bundaran HI Angkat Isu Inovasi dan Perlawanan Budaya Palestina

Basoeki Abdullah: Maestro Lukis Indonesia yang Mendunia

Menjelajahi Dunia Seni Lewat Pameran Digital Basoeki Abdullah di Galeri Indonesia Kaya